Personality dan pengaruhnya dalam
kewirausahaan
Seperti
bahasan terdahulu, dalam sebuah usaha pasti akan selalu berkaitan dengan
hubungan dua sisi dari organisasi dan sumber daya manusianya. Sumber daya
manusia sebagai partikel penyusun suatu organisasi memiliki banyak hal yang
harus dimengerti satu dengan yang lainnya. Kali ini yang akan dibahas adalah
mengenai personality, atau kepribadian suatu individu. Harus dipahami bahwa
individu yang satu dengan yang lainnya berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.
Dalam dunia psikologi ada istilah tes MBTI untuk mengetahui kepribadian
seseorang. MBTI dikenal juga dengan klasifikasi kepribadian.
Tujuan
dari mengetahui kepribadian seseorang adalah untuk membantu kita dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Berbeda kepribadian, berbeda cara pula bagi
kita untuk berkomunikasi. Organisasi tentu saja terdiri dari banyak orang dan
kompleks dengan kepribadian yang berbeda pula. Selain dalam menentukan cara
kita dalam berkomunikasi, dalam organisasi juga berpengaruh dalam penentuan dan
pembagian tugas yang sesuai agar mencapai tujuan yang maksimal. Hal ini menjadi
sangat kritis dan strategis sebagai dasar mengembangkan suatu organisasi.
Dalam
klasifikasi kepribadian ada 4 pasang kepribadian. Untuk kesempatan ini akan dibahas
dua pasang terlebih dahulu. Yang pertama adalah,
Yang
pertama adalah, Kepribadian extrovert (E) dengan kepribadian introvert (I).
jika mendengar dua istilah ini yang akan terbayang adalah antara seorang yang
pendiam dengan seorang yang cerewet. Pandangan ini tidak seratus persen tepat.
Kepribadian extrovert sendiri adalah kepribadian seseorang yang lebih suka
bergaul keluar dan bertemu dengan orang banyak. Dalam istilahnya “one to mass”.
Sedangkan kepribadian introvert merupakan sebaliknya, dimana kepribadian ini
lebih nyaman “sendiri”, dan lebih suka berkomunikasi secara “one to one”.
Memandang
dari sisi organisasional, kedua kepribadian ini bisa dilihat dari
orientasi-nya. Sesorang yang introvert akan berorientasi pada tugas “task
oriented”. Kepribadian extrovert akan berorientasi pada hubungan dengan orang
lain “people oriented”. Kepribadian extrovert akan lebih baik dalam menentukan
konsep, dan dalam menentukan pilihan melalui voting atau secara langsung.
Sedangkan, kepribadian introvert akan lebih baik pada penugasan karena lebih
berfokus pada tugas yang diberikan dan akan terkesan hanya “ikut-ikutan” saja
jika dalam proses pengambilan keputusan.
Tipe
kepribadian yang kedua adalah, kepribadian
sensing (S) dan intuiting (N). seseorang dengan kepribadian sensing,
akan tergerak dan mempercayai sesuatu berdasarkan apa yang ia rasakan langsung
dari kelima inderanya. Atau dikatakan sebagai “data based”, karena tipe ini
dalam mengambil keputusan akan selalu berdasarkan kepada data-data faktual.
Tipe intuiting akan bergerak berdasarkan perasaan/feeling yang ia sedang
rasakan. Seseorang denga tipe ini akan lebih percaya pada perasaan dibandingkan
dengan data-data yang telah ada.
Jika kita
amati, dalam satu pasang kepribadian, posisinya justru berlawanan. Tetapi, jika
kita jeli dan mengetahui keadaannya, keadaan berlawanan ini akan menjadi suatu
kekuatan tersendiri yang saling melengkapi. Seorang yang extrovert, jika dalam
suatu organisasi dapat menjadi pencari konsep yang baik dan aktif, tapi jika
hanya ia dibiarkan sendiri, konsep yang ia dapat tidak akan mampu
direalisasikan. Maka, dibutuhkan seorang lain yang memiliki tipe introvert
sebagai pelaksana yang baik dari konsep yang telah didapat.
Pasangan
tipe kepribadian yang kedua akan
berpengaruh dalam cara kita mencari keputusan yang tepat. Jika dalam suatu
presentasi, kita dihadapkan pada kumpulan orang-orang yang memiliki tipe
sensing, maka berikanlah data-data akurat agar mereka percaya dan presentasi
dapat berhasil. Jika yang kita hadapi adalah orang-ornag intuiting, maka
ajaklah mereka berpikir dan tunjukkan hal-hal yang dapat memerkuat feel mereka
pada apa yang kita sajikan.
Seorang
wirausahawan, memerlukan dasar dari hal-hal ini agar mampu mengembangkan
usahanya. Jika bagian internal seperti ini maampu dikuasai, ini dapat menjadi
dasar yang baik untuk kedepannya. Semakin kita mampu mengenal orang lain,
semakin kita dapat mencari peluang untuk maju lebih baik lagi.