Laman

Rabu, 17 April 2013

Materi Kuliah kelima kewirausahaan - (12/4/'13)


Wirausaha sejati…

       Dalam kehidupan seharihari masyarakat, khususnya di Indonesia, ada banyak pandangan yang masih keliru mengenai “wirausaha sejati” itu. Masyarakat dihadapkan dalam kesimpang-siuran mengenai bentuk wirausaha yang sebenarnya dengan bentuk usaha lain yang merupakan perpanjangan dari teknik marketing atau pemasaran. Masyarakat sekarang ini lebih banyak menjumpai suatu bentuk usaha yang sedang booming sekarang ini, yaitu “MLM”, atau Multi Level Marketing


Pengertian dari Multi Level Marketing sendiri, “adalah suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada  pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor  lepas yang memperkenalkan para distributor berikutnya  pendapatan dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir  ditambah dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan  total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distribut” (Peter J .Clathier). Menurut David Roller (1995) definisi atau pengertian Multi Level Marketing (MLM) adalah “sistem melalui mana sebuah induk perusahaan  mendistribusikan barang atau jasanya”.
Dari kedua pengertian tersebut, definisi dari Multi Level Marketing adalah “merupakan suatu metode menjual barang / jasa secara  langsung (direct selling) kepada konsumen melalui jaringan yang dikembangkan  oleh distributor yang memperkenalkan distributor berikutnya, di mana keuntungan  dibagi atas jaringan di bawahnya”.
       Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa “MLM” adalah sama dengan wirausaha. Namun apakah hal ini benar? Jawabannya adalah keliru! Yang dimaksud dengan wirausaha atau kewirausahaan sejati adalah, saat kita mampu mendirikan usaha kita tapi di satu sisi kita mampu pula menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru. Sedangkan dalam “MLM”, hal ini amat sangat jarang terjadi. Yang banyak terjadi adalah hanya sebatas “proses perpanjangan tangan” dari seorang supplier untuk memperluas jaringan pemasarannya. Paling jauh adalah sampai tahap sales atau penjualan. Sebenarnya, kewirausahaan dalam system “MLM” hanya dimiliki oleh sang OWNER dari brand yang dipasarkan, sedangkan bagi mereka pihak pemasar produk “MLM” yang seolah mempunyai sebuah “wirausaha”? anda bisa menjawabnya sendiri, 
       Yang lebih penting dalam suatu kewirausahaan adalah bukan seberapa besar omzet dalam periode tertentu. Dalam berjalannya suatu bisnis yang dilandasi semangat kewirausahaan sejati, ada suatu hal atau bekal yang diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Dari suatu bekal yang telah kita berikan, tujuannya adalah menciptakan kemandirian.

 Saat seseorang yang telah diberikan bekal yang cukup berupa pengetahuan dari bisnis yang kita jalankan, berikan kesempatan untuk orang tersebut mencoba mengembangkan usahanya sendiri. Hal ini juga berkaitan dengan memberikan kepercayaan terhadap seorang yang kita percaya bahwa ia adalah partner kita. Ini adalah salah satu bagian terpenting dalam kewirausahaan yang kita jalankan, yaitu “kemauan kita memberikan kesempatan untuk orang lain mengembangkan potnsi dasar yang telah diberikan”. Hal ini yang mampu membentuk wirausahawan lainnya.
       Berkaca dari hal tersebut, ini mampu menciptakan suatu hubungan simbiosis yang baik satu sama lain. Kewirausahaan sejati bisa dikatakan pula sebagai gabungan dari pengembangan bisnis yang alami dengan berdasar pada hati nurani dan kekeluargaan. Seperti dikatakan sebelumnya, saat kita mampu membentuk seorang wirausahawan bar, secara otomatis juga telah kita ciptakan seorang rekan baru pula. Dalam konteks ini, hubungan antar partner yang saling menguatkan karena didasari dengan rasa kekeluargaan.
Analoginya sama seperti saat kita sebagai seorang kapten kapal yang sedang menghadapi badai, akan lebih baik jika kita mempunyai rekan-rekan yang dapat kita percaya dan mau bersama-sama menghadapi badai tersebut. 


 “jika diri sendiri ingin tegak, maka bantulah orang lain untuk tegak bersama”, demikianlah konsep dari kewirausahaan sejati ini.